FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PARTISIPASI
ANGGOTA KOPERASI
- Pendahuluan
Salah satu pihak yang bertanggung jawab untuk pengembangan koperasi
adalah para anggota, betapapun gencarnya kampanye gerakan koperasi, besarnya
biaya dan pembinaan dari pemerintah, serta dedikasi dari pengurus, badan
pemeriksa dan manajer, tidak akan mendapat hasil yang sesuai dengan harapan,
tanpa adanya partisipasi aktif dari para anggotanya.
Partisipasi aktif anggota koperasi
sangat diperlukan dalam pengelolaan koperasi, antara lain partisipasi aktif (kontributif)
mereka dalam permodalan, pengambilan keputusan kebijaksanaan pengurusan dan
pengawasan. Kemudian para anggota
harus berpartisipasi (intensif) aktif dalam memanfaatkan pelayanan koperasi. Partisipasi
aktif anggota dalam permodalan diwujudkan dalam bentuk pembayaran Simpanan
pokok, Simpanan wajib, Simpanan sukarela dan jenis simpanan lainnya,
simpanan-simpanan ini merupakan sumber utama dari permodalan koperasi, semakin
besar jumlah simpanan semakin besar pula usaha yang dapat dilaksanakan dan
dikembangkan oleh koperasi.
Setiap orang atau individu yang bergabung dalam suatu organisasi, pada
umumnya didasarkan atas motivasi yang ada pada dirinya. Motivasi itu timbul
karena kebutuhan baik ekonomi maupun sosial. Setiap kegiatan yang dilakukan
oleh seseorang didorong oleh suatu kekuatan dari dalam diri orang tersebut,
kekuatan pendorong inilah yang disebut sebagai motivasi. Koperasi dapat
berjalan dengan baik dan dapat berkembang karena partisipasi anggota koperasi,
untuk itulah perlu diketahui Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi partisipasi
anggota dalam ikut mengambil bahagian dalam aktivitas usaha koperasi, sehingga
koperasi dapat berjalan dalam melaksanakan kelangsungan hidup usaha koperasi.
- Pengertian dan
Unsur-Unsur Partisipasi
Partisipasi berasal dari kata “Participation” yang artinya ikut
serta atau ikut mengambil bahagian. Partisipasi dapat didefinisikan sebagai
keterlibatan mental dan emosi seseorang dalam suatu situasi kelompok yang
mendorong dia untuk memberikan kontribusi dan ikut bertanggung jawab atas
pencapaian tujuan-tujuan kelompok. Dari pengertian partisipasi di atas, dalam
suatu kegiatan untuk dapat dikatakan partisipasi, maka harus memenuhi
unsur-unsur tertentu sebagai berikut :
- Keterlibatan mental dan emosi seseorang dalam organisasi.
- Situasi kelompok. Seseorang dikatakan melakukan kegiatan atau tindakan partisipasi jika dikaitkan dengan kelompok tertentu, tindakan atau kegiatan yang tidak berkaitan dengan kelompok, maka bukan kegiatan partisipasi tapi kegiatan untuk diri sendiri.
- Tujuan kelompok. Suatu kelompok yang tidak mempunyai tujuan tidak akan menimbulkan keinginan untuk berpartisipasi dari orang-orang yang menjadi anggota.
- Kontribusi. Seseorang yang telah menjadi anggota dari suatu kelompok dengan tujuan tertentu baru dikatakan berpartisipasi jika ia memberikan sumbangan atau kontribusi tertentu. Apabila seseorang menjadi anggota suatu kelompok tanpa memberikan kontribusi dan memanfaatkan pelayanan maka tindakannya tidak dapat dikatakan berpartisipasi.
- Ikut serta bertanggung jawab atas keberhasilan dan kegagalan organisasi.
Berdasarkan pengertian dan
unsur-unsur partisipasi seperti tersebut diatas, maka partisipasi anggota
koperasi dapat diartikan sebagai “keterlibatan mental dan emosi yang mendorong
anggota koperasi untuk memberikan kontribusi dan ikut bertanggung jawab atas
tercapainya tujuan koperasi.
Menurut Keith Davis, mengemukakan
partisipasi sebagai keterlibatan mental dan emosional orang-orang dalam situasi
kelompok yang mendorong mereka untuk memberikan kontribusi kepada tujuan
kelompok dan berbagai tanggungjawab untuk pencapaian tujuan tersebut. Ada tiga gagasan penting
dalam definisi yaitu keterlibatan, kontribusi dan tanggungjawab. Selanjutnya
beliau mengemukakan bahwa partisipasi dapat berupa, pikiran (psychological
participation), tenaga (physical participation), keahlian(skill participation),
barang(material participation), dan uang (money participation).
Sedangkan Adang K. Ardiwidjaja,
mengemukakan bahwa tingkat partisipasi anggota dipengaruhi oleh beberapa faktor
dan diantaranya : (1). Besarnya
nilai manfaat pelayanan koperasi baik secara ekonomis maupun non-ekonomis; (2).
Karakter dan/atau motivasi individu baik secara utilitarian maupun normatif.
Selanjutnya Harsono, menyatakan bahwa partisipasi anggota sangat
mempengaruhi keberhasila suatu organisasi koperasi. Lebih lanjut dikatakan
bahwa partisipasi anggota pada dasarnya dipengaruhi oleh motivasi individu dan
komunikasi. Motivasi dapat berupa motivasi ekonomis yang erat hubungannya
dengan pemenuhan kebutuhan pokok, dan dapat pula berupa motivasi bukan ekonomis
yang erat hubungannya dengan kebutuhan sosial dan aktualisasi diri. Bila
diamati lebih jauh, motivasi ekonomis para anggota yang berupa
keuntungan-keuntungan ekonomi yang dapat diperolehnya dari organisasi koperasi,
seperti Sisa hasi usaha(SHU) dan pelayanan dalam memenuhi kebutuhannya, selain
itu faktor komunikasi mempengaruhi partisipasi.
Sedangkan Herman Soewardi,
mengemukakan : Partisipasi anggota yang ideal adalah para anggota secara
menyeluruh dalam pengambilan, penetapan kebijakan, arah dan langkah usaha,
pengawasan terhadap jalannya usaha, modal usaha, pemamfaatan pelayanan usaha
dan sisa hasil usaha. Dengan terwujudnya partisipasi yang ideal berarti
pencerminan demokrasi ekonomi.
Didalam pasal 20 ayat 1 sub c, Undang-Undang No. 25 Tahun 1992, tentang
Perkoperasian Indonesia, menyatakan Setiap anggota mempunyai kewajiban
berpartisipasi dalam kegiatan usaha yang diselenggarakan oleh koperasi.
- Jenis-Jenis
Partisipasi
Pada dasarnya anggota koperasi
melakukan partisipasi dalam suatu koperasi karena adanya manfaat yang diterima,
dan manfaat yang diterima tersebut karena adanya kesesuaian antara apa yang
diharapkan anggota dengan apa yang diharapkan oleh organisasi koperasi. Menurut Alfred Hanel, jenis-jenis
partisipasi dapat diketahui dari dimensinya antara lain :
- Dalam
kedudukannya sebagai pemilik bersama. Yaitu memberikan kontribusi terhadap
pendirian dan pertumbuhan perusahaan koperasi dalam bentuk kontribusi
keuangan(penyertaan modal, pembentukan cadangan, tabungan) dan melalui
usaha-usaha pribadi maupun ikut serta dalam penentuan tujuan, pengambilan
keputusan dan proses pengendalian kegiatan-kegiatan koperasi.
- Dalam
kedudukan mereka sebagai pelanggan/pemakai manfaat dari potensi promosi
yang diberikan oleh perusahaan koperasi. Atas dasar dimensi-dimensi
partisipasi anggota koperasi dapat dikelompokkan sebagai berikut :
- Partisipasi
sebagai pemilik dalam permodalan yang diwujudkan dalam bentuk kontribusi
keuangan meliputi antara lain :
1). Simpanan Pokok
2). Simpanan Wajib
3). Simpanan Sukarela
4). Sipanan Khusus
5). Pembentukan cadangan modal
b.
Partisipasi anggota dalam segi manajemen berupa keikutsertaan dalam:
1). Penetapan
tujuan koperasi
2).
Pengambilan keputusan kebijaksanaan
3). Proses
pengendalian kegiatan-kegiatan koperasi.
c. Partisippasi sebagai pelanggan dalam
memanfaatkan keluaran atau output
perusahaan
koperasi, berupa penyediaan barang atau pelayanan jasa
kepada
anggota koperasi.
Berdasarkan
dimensi-dimensi partisipasi yang dikemukakan diatas maka semakin jelas, bahwa
partisipasi anggota dalam suatu organisasi koperasi merupakan suatu hal yang
tidak dapat diabaikan dan perlu mendapat perhatian secara baik.
Sedangkan
menurut Herman Soewardi, bahwa partisipasi yang ideal adalah keikut
sertaan para anggota secara menyeluruh dalam pengambilan keputusan, penetapan
kebijaksanaan, langka kerja, pengawasan terhadap jalannya usaha, permodalan,
pemanfaatan pelayanan usaha dan menikmati sisa hasil usaha(SHU).
Pendapat lain mengenai
partisipasi dikemukakan oleh Jochen Ropke, dengan membagi
tipe-tipe partisipasi anggota menjadi :
- Partisipasi anggota dalam kontribusi atau mobilisasi sumber daya
- Partisipasi
dalam pengambilan keputusan yaitu perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan
- Partisipasi
dalam usaha/pemanfaatan pelayanan
Dari
tipe-tipe partisipasi anggota koperasi tersebut dapat digambarkan
secara
skematis dalam gambar sebagai berikut :
Gambar :
Tipe-tipe Partisipasi Anggota
Sumber : Jochen Ropke Tahun 2003
D. The Fit Model of Participation
( Model Kesesuaian Partisipasi )
Lebih lanjut Jochen
Ropke mengemukakan bahwa kualitas partisipasi anggota koperasi
tergantung pada interaksi 3(tiga) variable yaitu Anggota, Manajemen organisasi
dan Program, partisipasi anggota koperasi akan berhasil apabila ada kesesuaian
antara 3 variabel tersebut, dinamankan dengan three way fit, sehingga
melahirkan The fit Model of Participation, yang dijelaskan dalam gambar
berikut :
Hasil Tugas
Efekktivitas
Kebutuhan Partisipasi Kemampuan
|
|||
|
Alat-Alat
Partisipasi
Gambar : The Fit
Model of Participation
( Model Kesesuaian
Partisipasi )
Sumber : Jochen
Ropke, Tahun 2003
Yang dimaksud program adalah kegiatan usaha utama
yang dipilih atau ditentukan oleh manajemen misalnya penyediaan barang, pembelian
barang dan sebagainya. Kesesuaian antara anggota
dan program adalah adanya
kesepakatan antara kebutuhan anggota dengan output (keluaran) program.
Selanjutnya antara program dengan manajemen adalah kesesuaian antara
tugas dari program dengan kemampuan manajemen untuk melaksanakan dan
menyelesaikannya. Sedangkan kesesuaian antara anggota dan manajemen
adalah kesesuaian antara permintaan anggota dengan keputusan manajemen,
keputusan manajemen dapat mencerminkan keinginan atau permintaan anggota, maka
terdapat 3 alat bagi anggota koperasi yaitu hak suara, hak pilih dan hak
keluar. Dengan hak suara anggota koperasi dapat mempengaruhi manajemen dengan
mengemukakan pertanyaan atau usul dengan memberikan informasi atau kritik,
dengan hak pilih koperasi dapat mempengaruhi siapa yang akan dipilih sebagai
pengurus, badan pemeriksa atau manajer dalam koperasi. Dengan hak keluar
anggota dapat mempengaruhi manajemen dengan cara meninggalkan(keluar) sebagai
anggota koperasi atau membeli lebih sedikit pada koperasi dan membeli lebih
banyak kepada non koperasi atau dengan mengancam untuk tidak melakukan
aktivitas dengan koperasi. Untuk itu agar supaya partisipasi anggota koperasi
dapat efektif maka ketiga alat tersebut harus dilakukan dan saling melengkapi
dalam kegiatan koperasi.
Model Kesesuaian
Partisipasi tersebut berjalan dengan baik maka tidak akan ada anggota koperasi menggunakan
hak keluarnya, walaupun terjadi hanya disebabkan oleh variable yang tidak
terduga saja, misalnya meninggal dunia.
Vote (Hak Pilih):
Vote adalah alat untuk mengekspresikan
pilihan melalui kotak suara, Vote merupakan hak anggota untuk memilih; lahir
dari statusnya sebagai pemilik usaha koperasi. Hak pilih dan kekuatannya
sama(ekuivalen) dengan hak para pemegang saham perusahaan umum, tetapi dengan
satu perbedaan besar.
Kekuasaan memilih dari seorang
pemegang saham tergantung pada jumlah saham yang ia miliki, sedangkan dalam
koperasi kekuasaan memilih dari para anggota tidak ada hubungannya dengan modal
yang ditanamkan; one man, one vote (satu orang satu suara).
Voice
( Hak Suara ):
Voice melibatkan dialog, persuasi, dan
upaya terus-menerus lainnya yang dilakukan oleh anggota untuk mempengaruhi
kepemimpinan koperasi khususnya manajemen, untuk bertindak menurut(atas dasar)
kepentingan anggota.
Demikian juga jika voice dapat
ditemukan di pasar, lebih dikenal sebagai pemecahan dengan solusi non-pasar
untuk masalah-masalah pengendalian dan organisasi yang memiliki konflik kepentingan.
Para anggota mengemukakan pendapat, mengkritik, mengusulkan sesuatu,
bernegosiasi bagi pemecahan masalah menurut kepentingan mereka.
Karena kekuatan vote yang lahir
dari kepemilikan mempunyai beberapa kekurangan, maka anggota menggunakan
suara(voice) untuk meningkatkan efektivitas partisipasinya, Dengan vote anggota
dapat memusatkan perhatian manajemen
pada masalah-masalah tertentu maupun keluhan-keluhan anggota.
Voice bahkan mungkin
menggantikan vote dalam hal tertentu karena dalam koperasi berbeda dengan
perusahaan, para anggota tidak hanya merupakan pemilik, tetapi juga pelanggan
utama atau pelanggan satu-satunya. Sehingga antar anggota dapat memberikan
informasi dan pengalaman menyangkut para pesaing, produk, dan teknologi
koperasi. Hal ini biasanya tidak ditemukan pada pemilik sahan perusahaan umum
yang senang memaksimalkan deviden saham mereka.
Exit
( Hak Keluar ):
Untuk menggambarkan kepelikan
pengendalian kinerja koperasi melalui exit, pertama-tama dilihat situasi pada
perusahaan umum maupun perusahaan yang dimiliki oleh para investor. Seorang
pelanggan yang tidak puas di pasar dapat mengalihkan usahanya ke perusahaan
lain. Sedangkan pemilik sumber daya dapat mengambil kembali sumber-sumber daya
miliknya jika kinerja perusahaan tidak baik dan akhirnya memaksa perusahaan
untuk meninggalkan pasar.
Kedua alat pengendalian kinerja
ini (pelanggan dan pemilik sumber daya) juga berlaku bagi koperasi. Dalam
perusahaan umum, pelanggan dan pemilik biasanya merupakan kelompok orang yang
berbeda. Namun dalam koperasi keduanya adalah kelompok yang sama, sehingga
tidakan-tindakan manajemen dapat lebih sesuai/dekat dengan kebutuhan pelanggan,
sebagaimana dalam perusahaan non-koperasi
Dalam koperasi keluarnya
pemilik(koperasi) bahkan memiliki konsekuensi yang lebih berat. Melalui
keluarnya anggota, modal dasar koperasi menyusut. Keluarnya anggota menimbulkan
erosi bertahap dari modal saham(capital stock) koperasi sehingga ”hak” anggota
atas modal juga berkurang. Anggota tertarik masuk koperasi bukan karena
pembagian laba atau modal(deviden maupun capital gain). Manfaat berinvestasi
dalam koperasi adalah memperoleh pelayanan dan harga yang lebih menguntungkan.
Sebelum menarik modalnya dari
koperasi, anggota akan berusaha mengendalikan dan mempengaruhi manajemen dengan
metode-metode yang agak keras. Cara yang paling efektif adalah dengan membatasi
atau mengurangi jumlah transaksi/usaha dengan koperasinya itu. Dengan mengalihkan
usahanya pada sumber lain, anggota dapat mengisyaratkan ketidakpuasannya kepada
manajemen, untuk mengubah kebijakan manajemen menjadi berorientasi pada
kepentingan anggota, melalui cara yang paling memungkinkan dan jelas. Akan
tetapi, exit juga memiliki kekurangan ia hanya berfungsi jika anggota memiliki
alternatif yang nyata tersedia untuk melakukan usahanya di luar koperasi. Ia
menjadi tidak efektif jika : alternatif yang lain tidak tersedia, jika koperasi
merupakan satu-satunya kemungkinan yang realistis untuk bertransaksi, dan jika
biaya teransaksi untuk berpartisipasi dalam perusahaan non-koperasi terlalu
besar. Ancaman exit menjadi tidak berdaya dan bahkan dapat menghentikan lini
usaha anggota secara keseluruhan. Harga yang harus dibayar untuk melakukan exit
mungkin menjadi terlalu mahal bagi sebagian besar anggota koperasi
Kesetiaan merupakan faktor yang
amat penting bagi pertahanan hidup dan perkembangan koperasi yang dikelola
menurut kepentingan anggota. Tanpa kesetiaan, koperasi tak akan mampu betahan
hidup dalam tekanan persaingan dan perpecahan yang cepat akibat anggota
mengalihkan usahanya pada alternatif lain. Akan tetapi, untuk menfungsikan
voice secara efektif melalui kesetiaan, ancaman exit harus ada, dan hal ini
menuntut adanya tekanan persaingan yang ketat di dalam pasar.
Mengenai hubungan antara exit
dan kesetiaan anggota koperasi dikaitkan
biaya Transaksi dan Efektivitas Partisipasi, dapat dilihat tingkat
partisipasi anggota koperasi dalam gambarkan sebagai berikut :
Kasus
|
Biaya Transaksi
|
Kesetiaan
|
Potensi
exit
|
Kekuatan
Voice/vote
|
Tingkat partisipasi/hasil
|
1
|
T
|
R
|
T
|
T
|
Tidak ada partisipasi
|
2
|
R
|
T
|
T
|
R
|
Kesetiaan tinggi, efektifi-tas partisipasi rendah
|
3
|
T
|
R
|
T
|
R
|
Potensi exit tinggi, koperasi gulung tikar
|
4
|
R
|
T
|
R
|
T
|
Kesetiaan tinggi, efekti -vitas Partisipasi tinggi
|
Keterangan : T = Tinggi
R
= Rendah
- Jika
kekuatan exit yang besar dikombinasikan dengan tingkat kesetiaan yang
rendah, rangsangan/insentif bagi anggota untuk menggunakan voice dan vote
akan rendah pula, dan hasilnya koperasi akan gulung tikar( pada gambar
tersebut diatas), Tidak ada pengetahuan yang lengkap mengenai
faktor-faktor yang mempengaruhi kesetiaan. Akan tetapi salah satu variabel
penting tampaknya adalah biaya transaksi untuk berpartisipasi. Jika
biayanya tinggi, mustahil anggota tidak keluar(exit) jika ia tidak puas
dengan kinerja koperasi. Hal-hal yang menyebabkan biaya berpartisipasi
tetap rendah, mungkin merupakan faktor yang secara positif mempengaruhi
intensitas kesetiaan, khususnya terjadi pada kelompok-kelompok kecil yang
homogen, dengan kegiatan terfokus serta kesenjangan kemampuan yang rendah
antara manajemen dan para anggota koperasi.
- Pada kasus
kedua, terdapat potensi exit yang tinggi(beberapa alternatif dapat
dilakukan dengan biaya transaksi yang rendah), akan tetapi kesetiaan dari
anggota ternyata tinggi(karena rendahnya biaya untuk memfungsikan voice
dan vote). Hasilnya, anggota tidak akan segera meninggalkan koperasinya,
walaupun kinerja koperasi tidak memuaskan. Pertama-tama mereka akan
memfungsikan voice dan vote dan sebelum meninggalkan koperasi, mereka akan
mengancam manajemen dengan exit.
- Kasus
ketiga mengkombinasikan situasi no-exit dengan kesetiaan yang tinggi.
No-exit dapat diartikan sebagai biaya yang tinggi jika keluar dari
koperasi, terutama akibat dari alternatif kelembagaan lain belum
siap/tidak tersedia pada biaya yang terjangkau(kasus dua). Karena
kesetiaan yang tinggi(biaya transaksi rendah untuk mempengaruhi manajemen)
dan tidak adanya alternatif kelembagaan lain, maka manajemen berada di
bawah tekanan yang relatif rendah untuk meningkatkan kinerja koperasinya,
sehingga partisipasi anggota cendrung menjadi kurang efektif.
- Pada kasus
empat menggambarkan konstelasi ideal, karena biaya partisipasi dan exit
yang rendah dengan kekuatan voice/vote dan kesetiaan anggota yang tinggi,
maka efektivitas partisipasi menjadi tinggi.
- Beberapa Faktor yang mempengaruhi Partisipasi Anggota Koperasi
Anggota koperasi dalam melakukan partisipasi
dalam kedudukannya sebagai pelanggan diwujudkan dalam bentuk memanfaatkan
berbagai pelayanan untuk memenuhi kebutuhannya. Antara lain kebutuhan akan
barang dan jasa yang disediakan oleh koperasi, maka anggota berhak memperoleh
pelayanan dari koperasi yang merupakan manfaat ekonomi bagi dirinya.
Muslimin Nasution,
mengemukakan bahwa, tingkat keaktifan anggota untuk berpartisipasi bergantung
atau ditentukan oleh motivasinya, yaitu motivasi yang bersifat utilitarian dan
motivasi yang bersifat normatif. Motivasi utilitarian adalah berhubungan dengan
seberapa besar koperasi dapat memberikan manfaat nyata yang dirasakan atau
diterima anggota, baik secara ekonomis maupun non-ekonomi, dan motivasi yang bersifat
normatif adalah, karena terikatan oleh suatu aturan yang berlaku di koperasi
atau terikat secara normatif. Motivasi anggota secara individu baik yang
bersifat utilitarian maupun normatif dipengaruhi oleh keadaan sosial dan
ekonomi anggota secara individu.
Dengan adanya dorongan dan kesempatan dari
koperasi serta kemampuan dari anggota akan timbul partisipasi yang ideal
sebagaiman dikatakan oleh Herman Soewardi, faktor-faktor yang
dapat mempengaruhi partisipasi anggota koperasi dalam memanfaatkan pelayanan
jasa koperasi dideskripsikan sebagai berikut :
(a).
Faktor-faktor Ekonomi antara lain :
- Pendapatan anggota
- Jumlah anggota keluarga
- Jarak tempat tinggal anggota
- kesesuaian pelayanan
(b). Faktor-faktor Sosial antara lain :
- Pendidikan anggota
- Kepercayaan anggota kepada
pengurus
- Rasa memiliki dari anggota
(1). Faktor-Faktor ”Ekonomi” Yang mempengaruhi Partisipasi
anggota dalam
Memanfaatkan Pelayanan Jasa
Koperasi.
Untuk memenuhi kebutuhan yang
ada didalam diri seseorang akan menimbulkan motivasi, kekuatan itu akan
mempengaruhi pikirannya yang selanjutnya akan mengarahkan prilaku orang
tersebut, faktor-faktor ekonomi yang dapat mempengeruhi partisipasi anggota
dalam memanfaatkan pelayanan jasa koperasi adalah sebagai berikut :
Pendapatan anggota,
sebagai pelanggan anggota koperasi yang dituntut untuk berpartisipasi dalam
memanfaatkan berbagai pelayanan yang disediakan koperasi, kondisi ekonomi
anggota koperasi seperti pendapatan dalam hal ini sangat besar pengaruhnya.
Bagi anggota yang berpendapatan tinggi dengan standar pendapatan tertentu, maka
mampu berpartisipasi secara aktif dalam memanfaatkan pelayanan koperasi baik
berupa barang atau jasa. Apabila kemampuan ekonomi anggota lemah, akan
menyebabkan lemahnya partisipasi kontribusi maupun insentif, kondisi atau
kemampuan ekonomi anggota koperasi dapat dilihat dari pendapatannya, hal ini
berarti semakin tinggi pendapatan anggota, semakin tinggu pula peluannya untuk
mendapatkan pelayanan koperasi.
Ibnu
Soedjono, menyatakan bahwa meskipun para anggota koperasi mempunyai kemauan
untuk berpartisipasi secara penuh, namun karena keadaan tingkat ekonomi mereka
rendah, maka jumlah modal yang dikumpulkan sering kali tidak memadai. Besarnya
bagian pendapatan untuk disimpan, akan tergantung pada jumlah pengeluaran
konsumsi.
Sedangkan Hans Munkner,
Mengemukakan, bahwa semua orang yang ingin menjadi anggota koperasi harus mampu
memberikan kontribusinya terhadap modal koperasi, berupa uang, barang atau
mengambil bagian dalam tanggungan, sebagai pelanggan/pengguna anggota koperasi
dituntut untuk mampu dan mau memanfaatkan berbagai pelayanan yang disediakan
perusahaan koperasi. Selanjutnya dikatakan bahwa, namun demikian tentunya
kemampuan anggota untuk berpartisipasi dalam membayar simpanan dan memanfaatkan
pelayanan jasa koperasi akan tergantung pada keadaan ekonomi anggota berupa
pendapatan.
Jumlah tanggungan keluarga,
jumlah anggota keluarga yang menjadi tanggungan dari anggota koperasi juga akan
mempengaruhi tingkat partisipasinya dalam koperasi, karena kepentingan anggota
untuk berpartisipasi berbenturan dengan kewajiban atau kepentingan keluarga,
menurut Johanes Kuth, menyatakan bahwa banyaknya jumlah anggota keluarga yang
menjadi tanggungan sebagai anggota dapat mempengaruhi hubungan dengan
perusahaan koperasi.
Jarak tempat tinggal anggota ke
tempat pelayanan koperasi, mengingat anggota koperasi akan selalu berpikir ekonomis, maka ia selalu
memperhatikan ”transaction cost” untuk mendapatkan suatu jenis barang, maka
jarak yang harus ditempuh menjadi bahan pertimbangan dalam keputusan membeli
sehingga jarak tempat tinggal anggota ke tempat pelayanan koperasi turut
mempengaruhi terhadap partisipasi anggota.
Sebagaimana yang
dikemukakan oleh E. William, bahwa ”.....
the employee participation is influenced by sunc variable as the size of
the working unit and their geographical distribution” . Faktor jarak antara
tempat tinggal anggota dengan tempat pelayanan koperasi akan mempengaruhi
partisipasi, sebab dalam faktor jarak tersebut terkadang terdapat beberapa
unsur yang merupakan pengorbanan. Maksudnya bila jarak itu jauh, maka untuk
mencapai koperasi seorang anggota harus
berkorban baik waktu, tenaga, bahkan biaya, oleh karena itu faktor jarak itu penting dipertimbangkan
oleh koperasi, apalagi jika di daerah kerja koperasi terdapat unit usaha lain
yaitu non koperasi yang mengusahakan jenis yang sama dengan yang diusahakan
oleh koperasi. Orang biasanya berpikir praktis dengan membeli sesuatu ditempat
yang paling dekat walaupun mungkin harganya lebih mahal sedikit, sebab dengan
demikian mereka dapat menghemat waktu, tenaga dan biaya transportasi, perbedaan
harga yang sedikit sering diabaikan oleh mereka, jika mereka tidak sadar betul
terhadap perekembangan organisasi koperasinya,
Dengan demikian dapat
dinyatakan bahwa, anggota koperasi yang mempunyai tempat tinggal jaraknya dekat
dengan tempat pelayanan, maka tingkat partisippasi dalam memanfaatkan pelayanan
koperasi akan lebih tinggi dari pada anggota yang jarak tempat tinggalnya jauh
dari tempat pelayanan koperasi.
Kesesuaian Pelayanan,
dengan adanya kesesuaian dalam pelayanan akan meimbulkan daya tarik dari para anggota koperasi untuk
berpartisipasi dalam memanfaatkan pelayanan jasa koperasi dan mau
mempertahankan hubungannya dengan koperasi. Partisipasi anggota dalam
kedudukannya sebagai pelanggan yaitu anggota dapat memanfaatkan pelayanan yang
diberikan oleh koperasi, apabla koperasi mampu meningkatkan pelayanan baik
dalam pengadaan barang kebutuhan yang diinginkan anggota serta fasilitas maupun
jasa pemamfaatan kredit. Hal tersebut akan mendorong untuk menarik partisipasi
anggota sebagai pelanggan.
Dalam upaya untuk menarik
partisipasi anggota koperasi, maka diperlukan perbaikan pelayanan sebagaimana yang
dikemukakan oleh Alfed Hanel, sebagai
berikut :
“Usaha-usaha
peningkatan pelayanan secara efesien melalui penyediaan barang dan jasa oleh
perusahaan koperasi nampaknya merupakan perangsang(insentif) yang sangat
penting bagi (kebanyakan) anggota untuk turut serta memberikan kontribusinya
bagi pembentukan dan pertumbuhan perusahaan koperasi dan untuk mempertahankan
hubungan usaha-usahanya secara intensif dengan koperasi”
Selanjutnya Alfred Hanel, meyatakan bahwa
usaha-usaha peningkatan pelayanan melalui penyediaan barang-barang dan jasa
oleh perusahaan koperasi melalui barang dan jasa yang menunjang kebutuhan para
anggota tersebut berkaitan erat dengan kenyataan, apakah dan seberapa jauh
barang dan jasa ini:
a.
memenuhi kebutuhan masing-masing anggota yang mereka
rasakan secara obyektif dan dengan demikian meningkatkan kepentingan yang
timbul dari rumah tangga, usaha tani atau usaha anggota.
b. Sama sekali tidak tersedia baik dipasaran
maupun dari lembaga-lembaga lainnya di luar koperasi.
c. Disediakan dengan harga dan kualitas lebih
baik dan kondisi yang lebih menguntungkan dari pada yang ditawarkan di pasaran
atau oleh badan-badan pemerintah.
Maka lebih jelas dapat
dikatakan bahwa para anggota koperasi akan berpartisipasi dalam memanfaatkan
pelayanan koperasi dan juga dapat menunjang kepentingan dan efesiensi
perusahaan koperasi apabila:
1. sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan yang
khusus dari rumah tangga para anggota koperasi.
2. yang ditawarkan dengan harga, mutu atau syarat-syarat
yang lebih menguntungkan dari pada yang diperoleh dari pihak lain di luar
koperasi.
Pernyataan tersebut di atas didukung oleh Ropke, apabila koperasi
menawarkan jasa pelayanan yang sesuai dengan kepentingan(kebutuhan) anggota,
maka anggota akan lebih banyak memanfaatkan jasa pelayanan yang diberikan oleh
perusahaan koperasi :
(a). Anggota akan membeli
atau menjual pada koperasi,
apabila keuntungan
membeli
atau menjual pada koperasi, lebih besar dibanding dengan membeli
atau menjual pada pesaing koperasi( perusahaan lain).
(b). Anggota koperasi
akan berpartisipasi aktif, bila keutungan yang diperoleh
anggota lebih besar dari pada keuntungan non koperasi.
Sedangkan Hanel, mengemukakan apabila barang dan jasa yang disediakan
oleh koperasi tidak sesuai dengan keinginan atau kebutuhan anggota, maka
anggota koperasi akan bersikap :
1. Tidak memanfaatkan jasa pelayanan
perusahaan koperasi.
2. Tdak memberikan kontribusi ke arah
pertumbuhan pelayanan
3.
Tidak akan berpartisipasi dalam pembuatan dan proses
pengawasan
Dari pernyataan Jochen Ropke
dan Alfred Hanel di atas hal ini sependapat dengan Gunawan Sumodiningrat dan
Mudrajad Koentjoro yaitu :
“Rendahnya tingkat partisipasi anggota dalam memanfaatkan pelayanan
koperasi, karena pelayanan yang ditawarkan koperasi tidak selalu mencerminkan
kehendak dan keinginan anggotanya”
Untuk itu, koperasi dituntut
untuk menyediakan barang dan jasa yang sesuai dengan kebutuhan atau keinginan
para anggotanya. Anggota koperasi aka memanfaatkan pelayanan yang ditawarkan,
disediakan koperasi apabila, ada kesesuaian antara pelayanan barang dan jasa
yang ditawarkan oleh koperasi dengan kebutuhan atau keinginan anggotanya. Dengan
demikian faktor kesesuaian pelayanan, berpengaruh terhadap partisipasi anggota
sebagai pelanggan maksudnya anggota koperasi akan berpaerisipasi dalam
memanfaatkan pelayanan yang ditawarkan atau disediakan koperasi apabila sesuai
dengan kebutuhan dan keinginannya. Hal tersebuut juga didukung oleh Charles G.
Enriquez, menyatkan bahwa :
“ Pelayanan yang
sesuai dengan kebutuhan para anggotanya akan menimbulkan daya tarik bagi
anggota untuk selalu dan mau mempertahankan hubungannya dengan koperasi karena
pada dasarnya mereka mengharapkan harga yang murah, kualitas dan pelayanan yang
baik serta mendapat bagian surplus dari keuntungan”
(2). Faktor-Faktor Sosial Yang Mempengaruhi
Partisipasi Anggota Dalam
Memanfaatkan Pelayanan Jasa Koperasi.
Dalam upaya mendorong partisipasi anggota yang lebih efektif, juga
sangat dipengaruhi oleh kemampuan atau potensi sosialnya, oleh karena
partisipasi anggota tidak datang begitu saja tanpa adanya alasan yang kuat
untuk terjadinya kegiatan partisipasi tersebut, maka dengan demikian
faktor-faktor sosial yang dapat mempengaruhi partisipasi anggota dalam
memanfaatkan pelayanan jasa koperasi adalah
antara lain :
Tingkat
Pendidikan Anggota, Partisipasi anggota koperasi juga dipengaruhi oleh
tingkat pendidikan yang dimilikinya, karena dengan memiliki pendidikan, anggota
koperasi akan dapat memahami konsep-konsep koperasi sebagai penghimpun yang
mempunyai tujuan bersama, khususnya dibidang ekonomi, sehingga akan memberikan
motivasi untuk berpartisipasi dalam memanfaatkan pelayanan jasa koperasi.
Hans Munkner, menyatakan bahwa “ Persyaratan minimum yang
berhubungan dengan koperasi sebagai perkumpulan orang-orang yaitu para
anggotanya harus memiliki suatu tingkat pendidikan minimum tertentu”
Dengan adanya pendidikan yang dimiliki oleh anggota koperasi, maka
anggota akan lebih mampu untuk mengelola suatu usaha, sehingga mempunyai
peluang yang relatif besar untuk memanfaatkan pelayanan yang disediakan oleh
koperasi dan bahkan masih banyak anggota koperasi yang belum mengetahui
bagaimana kedudukannya sebagai pemilik dan pelanggan.
Kepercayaan anggota kepada pengurus, supaya anggota koperasi
mempunyai kepercayaan kepada pengurus, haruslah mempunyai nilai tambah yang
dapat menarik kepercayaan dari anggota koperasi. Daya tarik atau nilai tambah
pengurus tersebut, bisa dalam bentuk : pengalaman, pendidikan, keluasan
kenalan, daya tarik kharismatik, kejujuran dan lain-lainnya. Pengendalian manajemen di dalam koperasi dilakukan
oleh pengurus. Hal ini karena anggota koperasi sendiri dalam prakteknya sulit
melakukan tugas pengelolaan organisasi koperasi secara langsung. Untuk itu
pengelolah memilih dan mengangkat pengurus sebagai wakil mereka. Menurut Undang-Undang
Perkoperasian Indonesia No. 25 Tahun 1992 dalam pasal 30(2a dan c), pengurus
berwenang : mewakili koperasi di dalam dan di luar pengadilan dan melakukan
tindakan dan upaya bagi kepentingan dan kemanfaatan koperasi sesuai dengan
tanggungjawabnya dan keputusan Rapat Anggota.
Sutaryo Salim, mengemukakan, bahwa faktor kepercayaan
anggota kepada pengurus koperasi ikut menentukan besar kecilnya partisipasi
anggota dalam pemupukan modal koperasi melalui simpanan. Dari pendapat yang
dikemukakan tersebut, sudah tentu partisipasi anggota sebagai pelanggan juga
akan mendorong anggota untuk memanfaatkan pelayanan jasa koperasi.
Selanjutnya menurut Muslimin Nasution, anggota
yang telah memberikan kepercayaan kepada para pengurus dalam pengelolaan usaha
akan memberikan dampal bagi kelancaran
manajemen. Kepercayaan yang diberikan kepada pengurus merupakan motivasi
eksternal untuk mewujudkan cita-citanya, sebab para anggota akan semakin
percaya untuk mendukung semua gerak langkah dan kebijaksanaan yang ditempuh
oleh pengurus koperasi.
Rasa memiliki dari anggota
koperasi, dengan adanya rasa memiliki terhadap koperasi, dapat dilihat
dari indikator hak dan kewajibannya, anggota sebagai pelanggan dengan penuh
kesadaran sendiri akan memanfaatkan pelayanan jasa koperasi beserta
peraturan-peraturannya.
Herman Soewardi,
berpendapat, bahwa keengganan anggota koperasi dalam berpartisipasi disebabkan
karena tidak adanya perasaan turut memiliki dan kenyakinan bahwa koperasi
merupakan wahana yang dibentuk demi kepentingan anggota, sehingga mereka kurang
bertanggung jawab dalam menjaga kelangsungan hidup setiap usaha dari koperasi.
Dengan demikian keikut sertaan anggota koperasi dalam setiap kegiatan koperasi
tergantung pada sikap adanya rasa memiliki dari anggota.
F.
Penutup
Apabila setiap anggota koperasi melaksanakan
partisipasi aktif, baik partisipasi kontributif maupun partisipasi dalam
memanfaatkan pelayanan jasa koperasi secara berkesinambungan maka kelangsungan
hidup dan perkembangan koperasi akan tercapai sesuai yang diharapkan bersama,
namun demikian dalam perakteknya sebagain besar anggota koperasi kurang
berpartisipasi aktif sehingga koperasi tidak berkembang, dan banyak pengurus
mendirikan koperasi untuk memperoleh legalitas usaha dengan harapan akan
memperoleh pasilitas dari pemerintah.
Keberhasilan koperasi sangat
diperlukan hubungan antara anggota, manajemen dan program dimiliki oleh
pengurus ketiga unsur ini menentukan anggota akan dapat mempengaruhi dalam
berpatrisifasi, sehingga memerlukan kesesuaian
diantara unsur-unsur tersebut, kalau hal ini tidak dapat dipenuhi maka
anggota koperasi mempunyai ancaman untuk tidak berpartisipasi yaitu mengurangi
partisipasinya antara lain pembelian, atau keluar menjadi anggota koperasi.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusFITRIANI(0222090337)
BalasHapusAssalamualaikum Wr.Wb
Terimah kasih Bapak atas bahan materi perkuliahannya,dan saya ingin bertanya:
Apakah manajemen sangat dibutuhkan dikoperasi,dan Mengapa alat pengendalian kinerja(pelanggan dan pemilik sumber daya)berlaku dalam koperasi?
Wasalam....
MARLINA SUSANTI (0222090323)
BalasHapusAsslamualaikum, wr. wb.
mksih pak bahannya.
oia begini pak, apakah anggota koperasi yg kurang partisipasinya dalam koperasi tersebut maka anggota tersebut akan dikeluarkan atau kesejahteraannya berkurang ??????
trimksih..
HASTUTI (0222090322)
BalasHapusMKSIH PAK BAHANNYA.
FARHANA ACHMAD (0222090330)
BalasHapusMAKASIH pak atas bahan kuliah ke III,,
tolong pak minggu depan di jelaskan tentang :
1. Partisipasi sebagai pemilik dalam permodalan yang diwujudkan dalam bentuk kontribusi keuangan meliputi antara lain :
1). Simpanan Pokok
2). Simpanan Wajib
3). Simpanan Sukarela
4). Sipanan Khusus
5). Pembentukan cadangan modal
triiims :)
DARMAWATI (0222090327)
BalasHapusMakasih atas bahan kuliahnya pak,,,,
Saya kurang mengerti pak tentang:
Partisipasi anggota dalam segi manajemen berupa keikutsertaan dalam:
1). Penetapan tujuan koperasi
2). Pengambilan keputusan kebijaksanaan
3). Proses pengendalian kegiatan-kegiatan koperasi.
Tolong dijelaskan pak.
Makasih,,,,,
ass wr.wb , makasih sebelumnya atas bahan kuliah kali ini :)
BalasHapusdisini yg mau saya tanyakan : Jochen Ropke mengemukakan bahwa kualitas partisipasi anggota koperasi tergantung pada interaksi 3(tiga) variable yaitu Anggota, Manajemen organisasi dan Program . ke 3 VARIABEL sudah bapak jelaskan tapi sepenuhnya belum saya mengerti & pahami ! mohon dijelaskan lagi pak secara luas pada pertemuan akan datang , makasih banyak PAK . WASSALAM
(WAODE NUR SITTI FATIMAH:0222090332)
Azza Laila Azizah (0222090043)
BalasHapusAssalau Alaikum Wr.Wb
Terima kasih pak atas bahan materinya kali ini,,
Herman Soewardi mengemukakan tentang partisipasi. bisa bapak jelaskan maksud dari ''dengan terwujudnya partisipasi yang ideal berarti pencerminan demokrasi ekonomi '' ?? wassalam ...
NURUL BAETI (0222090038)
BalasHapusTerima Kasih Pak Atas Materi Kuliah yang Bapak Berikan Melalui Blog ini. Semoga Materi yang Bapak Berikan Bisa Bermanfaat Bagi Kami. Ditunggu Materi-Materi Selanjutnya Pak..
ADRIANI SYUHAS (0222090070)
BalasHapusAssalamualaikum wr.wb
terima kasih pak atas bahan kuliah III ini, dengan adanya materi ini kami bisa lebih memahami arti partisipasi dan faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi anggota koperasi. kami tunggu materi-materi selanjutnya..wassalam
Assalamualaikum Wr.Wb
BalasHapusSebelumnya makasih atas bahannya Pak. Penjelasan untuk lebih rincinya kami tunggu dipertemuan berikutnya.
Wassalam
Athirah Nurfitri Iskandar (0222090379)
Ass. wr.wb
BalasHapusSekiranya pembahasan yang dibahas oleh bapak H. Abbas Saleh SE, M.Si sangatlah bermanfaat & penting. dgn adanya blog ini saya dapat belajar sendiri di rumah, dan mohon diperluas lagi penjelasannya. Terima kasih
Wassalam
Ni'mal maulida (0222090284)
Assalamualaikum wr.wb
BalasHapusTerima kasih atas materi yang bapak berikan semoga sangat bermanfaat dan dapat kami pahami, begitupun dengan materi-materi selanjutnya yang akan bapak terangkan.
Wassalam
Nurfitriyani (0222090339)
hardiyanti rian utami (0222090074)
BalasHapusAssalamualaikum wr.wb
terimakasih saya ucapkan kepada bapak yang telah memberikan postingan materi ini,di materi Bahan Kuliah III ( Ketiga ini.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PARTISIPASI
ANGGOTA KOPERASI
kami dapat memahaminya lebih langsung dari postingan yang bapak berikan kepada kami.
Rizky annisa munawarah (0222090047)
BalasHapusAssalamualaikum wr.wb
pertama-tama saya ucapkan banyak terima kasih kepada bapak yang telah memberikan materi ini kepada kami,
dengan adanya materi ini dan materi sebelumnya saya dapat mengetahui dan belajar lebih dari isi materi ini dan semoga bermanfaat bagi kita semua.
terima kasih.
wassala,
NURHIDAYA(0222090044)
BalasHapusAslamu alaikum Wr.Wb
Terimah Kasih bahan kuliah ketiganya, smoga materi ini bermanfaat bagi kami.... di tunggu bahan kuliah selanjutnya...
Wassalam....
SARINA(0222090002)
BalasHapusASLAMU ALAIKUM WR.WB.
TERIMAH KASIH ATAS MATERINYA.........
WASSALAM.....
Assalamualaikum Wr.Wb
BalasHapusTerima kasih sebelumnya atas materi yang telah Bapak berikan, seperti materi yang sudah di bahas pada blog di atas. Semoga sangatlah bermanfaat bagi kami khususnya mahasiswa Bapak dan bagi mahasiswa lain umumnya. Kami menanti materi-materi berikutnya yang akan Bapak terangkan lagi.
Wassalam
INDARWATY (0222090321)
Assalamu Alaikum WR.WB
BalasHapusBahan Materi yang Bapak Post VIA BLOG ini sangat membantu bagi saya.
Terima Kasih.
Nama : A. Reza Mauliawarma
STB : 0222090167
assalamu alaikum wr.wb
BalasHapusTerima kasih atas ilmu yg telah Bapak berikan,sekarang saya lebih memahami tentang ekonomi koperasi, salah satunya adalah pengertian koperasi dan berbagai macam pendekatan koperasi.semoga ilmu pengetauan ini bermanfat bagi kami.
saya mau bertanya pak..
tolong berikan contoh yg kongkrit tentang teori keith davis dalam mengemukakan partisipasi, contohx pak..???
wasalam..
ERWIN RUDI
0222090174
ML6
NB 405 (07.30)AM
assalamu alaikum wr.wb
BalasHapusbagus materinya pak,..Tpi tLong d jelaskan contohnya?
terima kasih.
HARDIYANTI RIAN UTAMI
0222090074
AFRIZAINAL AHSAN
BalasHapus0222090169
ML 6 / NB. 405
Terima kasih pak atas materinya, karena dengan materi tersebut dapat membantu saya untuk mengetahui seluk beluk koperasi, di samping itu saya juga dapat mengambil langsung materi koperasi apabila sewaktu2 saya ingin membuat makalah atau semisalnya. Mudah2an dapat menjadi inspirasi bagi semua pihak terutama mahasiswa. Amiin…
Assalamualaikum Wrb,,,
BalasHapusingin bertanya kepada Bapak,mohon penjelasanX.Apakah yang biasax menjadi latar belakang masalah pertama dalam partisipasi anggota yang membuat koperasi tdak berjalan sesuai fungsiX,,,,???
sebelumX Makasih.
Adhys Febriant
0222090258
ML4 Nb 404
Assalamu Alaikum WR.WB
BalasHapusterimah kasi atas materi ke limanya.. moga lebih bermanfaat bagi kami....
ABD. ADHIM M. TANGNGA (0222090113)
BalasHapusASSALAMU ALAIKUM Wr.Wb. TERIMA KASIH KEPADA BAPAK YG TELAH MEMBERI KEMUDAHAN KEPADA KAMI DALAM MENDAPATKAN MATERI!SUKSES SLALU PAK!AMIN
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusAssalamu'alaikumwrwb...
BalasHapusmakasih buat bahan materi yang ketiga ini ,pak
saya mw bertanya ,pak
bisa Bapak jelaskan jens-jenis partisipasi dan contohnya serta bagaimana implementasinya dalam dunia akuntansi ?
ditunggu materi selanjutnya ,pak ^^
Nurul Ismi
02320100502
kls AW3
assalamu alaikum pak'
BalasHapusdi tunggu lagi materi
berikutnya...terimah kasih pak
dari:
husnul muamilah
02220100309
mw5/n310
husnul muamilah@gmail.com
assalamu alaikum wr.wr
BalasHapusterimah kasih pak sudah membantu mahasiswanya pak.blog ini memudahkan saya dan sangat efektif
dari:
nurpadilah s
02220100356
mw5/n310
assalamu alaikum wr.wb
BalasHapusterima kasih atas materinya semoga bermanfaat bagi kita semua
Hasmi
02320100496
aw 3
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusterima kasih atas bahan yang telah bapak berikan
BalasHapusmenurut saya individu pemberian materi seperti ini cukup efektif dan efisien
semoga bermanfaat bagi kita semua
Nurul Haeriyah
0222090142
mw1/N306
assalamu'alaikum,
BalasHapusterima kasih atas materinya pak, semoga bermanfaat bagi kami,
surahmat
02220100479
ML6 (N.310)
Assalamualaikum Wr.Wb.
BalasHapusTerimakasih pak atas bahan materinya,semoga materi Bapak yang kami terima dapat kami pelajari dengan baik.
MUKHSIN
02220100106
ML6(SENIN).
Assalamualaikum Wr.Wb
BalasHapusTerima kasih materinya pak
Menurut Hans Munkner, menyatakan bahwa “ Persyaratan minimum yang berhubungan dengan koperasi sebagai perkumpulan orang-orang yaitu para anggotanya harus memiliki suatu tingkat pendidikan minimum tertentu" yang ingin saya tanyakan adalah apakah tammatan SMP termasuk dalam pendidikan minimum??? Makasih pak
ANDI INDRI ASTUTI
02220100184
MW1
Assalamualaikum Wr. Wb
BalasHapusTerimakasih pak materi kuliah yang diberikan dalam 'FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PARTISIPASI
ANGGOTA KOPERASI' , sangat bermanfaat buat kami mahasiswa-mahasiswi utnuk mengetahui pelajaran ini.
SITTI UTAMI
02220100149
MW1
Assalamualaikum Wr.Wb.
BalasHapusTerimakasiah atas materi yang bapak berikan. semoga kami bisa memahaminya dengan mudah dan jelas.
Anita Dwi Setiawati
02220100215
MW1
Assalamualaikum Wr. Wb
BalasHapusTerima kasih materinya yang telah bapak sediakan untuk kami. dengan adanya materi bapak melalui blog ini bisa mempermudah kami untuk belajar.
Riani Selvia Safitri
02220100210
MW1/n-306
Assalamualaikum wr.wb
BalasHapusTerima kasih atas materi yang bapak berikan semoga sangat bermanfaat dan dapat kami pahami.
NURLIYANTI
02220100152
MW1/n-306
Assalamualakum wr wb
BalasHapusTerima kasih banyak atas materi yang bapak berikan. Materi ini sangat bermanfaat bagi kami. Terima kasih sudah mengamalkan ilmu kepada kami.
Mufsihah Mustaqimah
02220110024
MW3
Assalamualaikum Wr. Wb.
BalasHapusTerima kasih atas materi yang Bapak berikan. Melalui blog ini memudahkan buat saya dan teman-teman saya untuk memperdalam lagi pengetahuan tentang materi kuliah yang bapak berikan.
Terima kasih Pak...
Nurhikmah Tenry S.
02220110011
MW3
Assalamualaikum Wr Wb
BalasHapusTerima kasih atas materinya Pak sangat bermanfaat bagi saya. Memudahkan saya mempelajarinya di mana dan kapanpun.
SUTARNI S.
02220110038
MW 3
ASSALAMU ALAIKUM WR.WB.
BalasHapusterimah kasih atas pengetahuan yang bapak berikan kepada kami,semoga bisah menambah wawasan dan pengetahuan kami tentang ekonomi koperasi.
adapun pertanyaan saya yaitu:
Bagaimana cara meningkatkan partisipasi anggota pada koperasi???
NAMA : HARDIANTI
STAMBUK : 02220110218
KELAS : MW3
HARI/JAM : RABU/09.40-11.40
JURUSAN : MANAJEMEN
assalamualaikum,, wr.wb.
BalasHapusterimakasih pak atas materinya,,
NAMA : IRMAYANTI
STABK: 022 2011 0152
KELAS:MW3
assalamualaikum,, wr.wb.
BalasHapusterimakasih pak atas materinya,,Smoga bermanfaat bagi kami..
NAMA : SITTI SARFINA
STABK: 022 2011 0168
KELAS:MW3
assalamualaikum,, wr.wb.
BalasHapusterimakasih pak atas materinya,,
NAMA : KHARIDATUL WAHDAH
STABK: 022 2011 0153
KELAS:MW3
assalamualaikum,, wr.wb.
BalasHapusterimakasih pak atas materinya,,
NAMA : ANNISYAH
STABK: 022 2011 0162
KELAS:MW3
assalamualaikum,, wr.wb.
BalasHapusterimakasih pak atas materinya,,
NAMA : DIAN ARYANTY PRATAMA H
STABK: 022 2011 0159
KELAS:MW3
assalamualaikum,, wr.wb.
BalasHapusterimakasih pak atas materinya,, Smoga bermanfaan amin
NAMA : SITTI NOERFATIHA A
STABK: 022 2011 0169
KELAS:MW3
Assalamu Alaikum Wr. Wb.
BalasHapusterima kasih banyak pak atas materi yang telah di berikan melalui blog ini sangat memudahkan kami...
DIAN SEPTIANTY
02220110013
MW3
Assalamu Alaikum Wr. Wb.
BalasHapusterima kasih atas kemudahannya dalam mengakses materi ...
NUR IKHSAN ANWAR
02220120417
Assalamualaikum wr.wb..
BalasHapusTerima kasih banyak atas materi yang bapak berikan kepada kami semoga ini dapat bermanfaat bagi kami ke depannya amin ya rabbal alamin. terima kasih banyak sekali laki Bapak..
DIAN ARYANTY PRATAMA
02220110159
MW3
EKONOMI MANAJEMEN
Assalamualaikum wr.wb..
BalasHapusTerima kasih banyak atas materi yang bapak berikan kepada kami semoga ini dapat bermanfaat bagi kami ke depannya amin ya rabbal alamin :)
ANNISYAH
02220110162
MW3
EKONOMI MANAJEMEN
Terimakasih banyak atas bahan materi yang bapak berikan kepada kami, melalui blog bapak kami dengan mudah dapat mengakses materi yang pak Abbas Saleh ajarkan kepada kami
BalasHapusIRSANDI RAMLI
02320120004
AL 3
SELASA ( 9.40-11.20)
Assalamualaikum wr.wb..
BalasHapusTerima kasih banyak atas materi yang bapak berikan kepada kami semoga ini dapat bermanfaat bagi kami ke depannya amin ya rabbal alamin. terima kasih banyak sekali laki Bapak..
Nama : Ahmad Kahardin
Stanbuk : 02220130468
Assalamu alaikum...
BalasHapusTerima kasih atas kesempatan bpak membawakan materi ini. Sebenarnya sya ingin bertanya tadi kepada bpak namun sya terlena akan intermezzo bpak jadi sya lupa :D. Sebenanrya dr materi ini apa yg menjadi subtansi dan apa yg menjadi Penilaian objeknya lalu apa yg menjadi aksiologinya jika menggunakan pendekatan filsafat ilmu ??
Terima kasih pak.
Wassalamu alaikum warahmatullahi wabarokatuh
Dari HASMADI RAHMATULLAH
BalasHapusKLS A2 02220120293
Assalamualaikum wr.wb.
BalasHapusTerima kasih atas materi yg bapak berikan. Sangat bermanfaat bagi kami,terutama dgn pembelajaran seperti blog ini sehingga lebih memudahkan bagi kami yg mempunyai aktivitas padat sehari-hari.
Assalamualaikum wr.wb
Divi Yunita (02220120345)
Kelas Eksekutif (Sabtu, 09.40-12.10)
Bismillah
BalasHapusTerimakasih materinya Pak, ini menjadi bahan pembelajaran yg sangat bermanfaat bagi kami...
Nama : Reskyanto
Stambuk : 02220120296
Kelas : A2
Hari Kuliah : Senin (13.00-15.30)
Assalamualaikum wr.wb
BalasHapusTerima kasih atas materinya pak,insya allah bisa bermanfaat buat kami.
Nama: Muhammad.Sakir
Stb: 02220120411
Kelas: A2 Senin, (13.00-15.30)
Assalamu'alaikum Wr.Wb.
BalasHapusTerimakasih banyak atas materi Bapak. Mohon izin untuk menyalin materi ini. Semoga dapat berguna bagi kita semua. Aamiin Ya Rabb
Nama: Andre
Stb: 02220120304
Kelas: A2 , Senin (13.00-15.30)
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusAssalamualaikum Wr.Wb
BalasHapusTerima kasih banyak sebelumnya lagi bapak utk materi bapak yg ketiga ini, Mengenai faktor-faktor yg mempengaruhi partisipasi anggota koperasi, sehingga sya dpt sdkit mengetahui faktor-faktor apa sja itu, dan akibatx terhadap koperasi jika anggotax tdk aktf., Tapi,,menurut sya mmng faktor yg pling besar perananx adalah Motivasi dri dlm diri setiap anggota koperasi trsbut. Sekali lagi, Terima Kasih banyak utk ILMUnya bapak :).
Nama : Diah Wijayanti
STB : 02220120131
Kelas : B2 (senin,08.40-11.20)
Assalamualaikum Wr. Wb.
BalasHapusTerima kasih banyak pak, blog bapak cukup membantu mahasiswanya dalam mendapatkan materi kuliah.
Nama: Andi Risnadirah
No.Stb: 022 2012 0423
Kelas: Eksekutif/Manajemen
Jadwal Kuliah: Hari Sabtu (09.40-12.10)
Assalamualaikum wr.wb
BalasHapusT'makasih pak utk materi kuliah yg bapak berikan.. Mohon ijin utk mengcopy pak.. Wassalam
M.Ridwan (022 2012 0309)
Kelas Eksekutif (Sabtu, 09.40-12.10)
Mantap bapak, kalau bisa si ada daftar pustaka nya biar kita dapat reverensi untuk skripsi
BalasHapusASSALAMUALAIKUM WR WB
BalasHapusterimakasih atas materi yang telah disajikan dalam blog ini. Apakah tingkat partisipasi dalam koperasi menentukan banyak atau sedikitnya keuntungan atau jumlah pinjaman yang dapat diperoleh oleh anggota koperasi?
Nama : Khaeranugrah
Nim : 022.2015.0471
Kelas : D1 (Eksekutif/manajemen)
Assalamualaikum Wr.Wb
BalasHapusTerimah kasih atas materi yang
diberikan kepada kami pak.Materi ini memberikan kemudahan dalam
belajar Ekonomi Koperasi.Mohon
izin untuk mengcopy materi
ini.Terima kasih banyak bapaak ..
Nama : AYU FAJARWATI
No. stb : 02220130080
Kelas: B1 , Rabu (13.00-15.30) NB 401
Assalamualaikum Wr.Wb
BalasHapusTerimah kasih atas materi yang
diberikan kepada kami pak.Materi ini memberikan kemudahan dalam
belajar Ekonomi Koperasi.Mohon
izin untuk mengcopy materi
ini.Terima kasih banyak bapaak ..
Nama : AYU FAJARWATI
No. stb : 02220130080
Kelas: B1 , Rabu (13.00-15.30) NB 401
Terima kasih pak atas materi yang telah diberikan. Blog ini sangat membantu kami dalam belajar ekonomi koperasi.
BalasHapusNama : Andi Mutmainnah
Stb : 02220130382
Kelas : B1 , rabu (13.00 - 15.30) nb 401
Terima kasih pak atas materi yang telah diberikan melalui blog ini. Mohon izin untuk mengcopy. Terima kasih.
BalasHapusNama: Marshella
Stb: 02220130392
Kelas: B1, rabu (13.00-15.30) nb401
Assalamualaikum Wr.Wb...materi yang bapak sajikan sangat membantu saya dalam memahami materi tentang Ekonomi Koperasi...izin untuk mengcopynya,trimakasih Pak..
BalasHapusNama: A.suchi Indriani
Stb: 02220130396
Kelas: B1,rabu (13.00- 15.30) nb.401
Assalamualaikum wr.wb
BalasHapusTerimakasih atas materi yg bapak berikan melalui blog ini, materinya mudah di mengerti sehinggah memudahkan kami belajar ekonomi koperasi.
Nama: Hernita Setia Ningrum
Stb: 02220130381
Kelas: B1 , rabu 13.00-15.30
Ruangan: Nb 401
Assalamualaikum wr.wb
BalasHapusMateri" yg bapak sajikan sangat membantu dalam pembelajaran ekonomi koperasi..
mohon ijin untuk mengcopy pak
wassalam..
Nama : Unteriani Ariansyah K
stb : 022 2013 0389
Kelas : B1, rabu 13.00-15.30
Ruangan : NB 401
Terima kasih pak atas materi yang diberikan
BalasHapussangat bermanfaat
Nama : Rany Tri Permatasari
Stb : 02220130359
Kelas Eksekutif D1, Sabtu (13.00 -15.30)
ass, terima kasih pak atas materi nya pak karena dengan adanya blog ini kami bisa mempelajari materi dengan mudah.
BalasHapusWahyuni Rusmadi
02220140562
kelas D1 (sabtu 13.00)
Asalamualaikum wr.wb
BalasHapusTerima kasih atas materi yang bapak berikan, baik materi yang sebelumnya ataupun materi ini, ini sangat bermanfaat bagi kami semua.
Asalamualaikum wr.wb
BalasHapusTerima kasih atas materi yang bapak berikan, baik materi yang sebelumnya ataupun materi ini, ini sangat bermanfaat bagi kami semua.
Rahmi Mawarni
022 2015 0483
D1 manajemen
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu
BalasHapusTerima kasih atas materinya pak
Ansar Rasak 02220150172
A2 manajemen
Jum'at NB302
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu
BalasHapusTerimah kasih materinya pak
CHAERUDDIN (02220150148)
A2 Manajemen
Jum'at NB302
Assalamualaikum wr.wb..
BalasHapusTerima kasih banyak atas materi yang bapak berikan kepada kami semoga ini dapat bermanfaat bagi kami ke depannya amin ya rabbal alamin. terima kasih banyak sekali Bapak..
nama : ismayanti
Kelas : c1
No.stb : 02120150024
Mata kuliah : ekonomi koperasi
Jam : 07.00-09.30
Jurusan : ilmu ekonomi dan studi pembangunan
Ruangan : 305
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu
BalasHapusTerima kasih atas materinya pak
Andi Haidil Hidayat 02220150089
A2 manajemen
Jum'at NB302
Assalamu alaikum terima kasih atas materi yang telah diberikan melalui blog ini sangat memudahkan mahasiswa untuk belajar dimana saja dan kapan saja sangat membantu proses perkuliahan
BalasHapusNama : Muhammad Asrul Kasim
Nim : 02120150015
Kelas : C1 (Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan)
Ruangan : N305
Assalamu alaikum terima kasih atas materi yang telah diberikan melalui blog ini sangat memudahkan mahasiswa untuk belajar dimana saja dan kapan saja sangat membantu proses perkuliahan
BalasHapusNama : Sitti Ramlah Kasim
Nim : 02120150020
Kelas : C1 (Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan)
Ruangan : N305
Mata kuliah : ekonomi koperasi
Assalamualaikum wr.wb..
BalasHapusTerima kasih banyak atas materi yang bapak berikan kepada kami semoga ini dapat bermanfaat bagi kami ke depannya amin ya rabbal alamin. terima kasih banyak sekali Bapak..
nama : ismayanti
Kelas : c1
No.stb : 02120150024
Mata kuliah : ekonomi koperasi
Jam : 07.00-09.30
Jurusan : ilmu ekonomi dan studi pembangunan
Ruangan : 305
Assalamualaikum wr.wb
BalasHapusTerima kasih atas mateti yang telah di paparkan dalam blog ini sangat memudahkan mahasiswa untuk belajar di manapun berada.
Nama : Nurkusma Mutmainnah
Kelas: C1
Jurusan: Ilmu ekonomi dan studi pembangunan
Mata kuliah : ekonomi koperasi